Pada hakikatnya semua manusia diciptakan untuk berpasang- pasangan. laki-laki dan perempuan berjodoh sudah merupakan garis yang telah ditentukan oleh penciptanya.apalagi orang- orang yang telah mendapat pasangannya dalam suatu pernikahan mendambakan keluarga yang bahagia. Kebahagiaan itu sendri harus didukung oleh rasa cinta kepada pasangan. Cinta yang sebenarnya menuntut agar seseorang tidak mencintai orang lain kecuali pasangannya. Cinta dan kasih sayang merupakan jembatan dari suatu pernikahan dan dasar dalam pernikahan adalah memberikan kebahagiaan. Namun kenyataannya dalam menjalani kehidupan perkawinan pasti selalu ada permasalahan-permasalahan yang muncul yang mana hal ini dapat memicu timbulnya keinginan suami untuk melakukan "poligami".Persoalan yang muncul biasanya mencakup tiga hal yaitu kekurangan ekonomi, hubungan keluarga yang kurang harmonis, seks dan perselingkuhan.
Poligami berasal dari bahasa yunani. Kata ini merupakan penggalan dari kata Poli atau Polus yang artinya banyak, dan kata Gamein atau Gamos yang berarti kawin atau perkawinan. Adapun dalam pelaksanaanya, berpoligami membuat keluarga itu sendiri menjadi berantakan. poligami akan melahirkan banyak persoalan yang mengancam keutuhan rumah tangga. apalagi timbul efek bagi perkembangan psikologi anak yang lahir dari pernikahan poligami. Mereka merasa kurang diperhatikan, haus kasih sayang dan mereka secara tidak langsung dididik dalam suasana keluarga yang selalu dihiasi dengan pertengkaran orang tuanya. Slain poligami,pernikahan yang ideal dan lebih banyak dilakukan oleh pasangan suami sitri adalah monogami. pernikahan yang hanya terdiri dari suami yang memiliki satu istri. dan istri memliki satu suami. mengapa monogami dapat dikatakan ideal ? Karena dalam hakikatnya, monogami pernikahan yang dilakukan tanpa ada istri yang tersakiti secara psikologisnya. anak - anak pun tumbuh dengan orang tua yang ideal. membuat anak tidak ada beban jiwa dan moral dalam menanggung orang tuanya yang berpoligami dan masih bisa berfikir hal lain yang dapat membuat hidupnya lebih baik lagi.kesejahteraan dan kerukunanan dalam satu keluarga dapat dijangkau dan dijamin dengan baik dan benar. tidak perlu ada pembagian keadilan dan kasih sayang pada istri barunya,membuat sang kepala keluarga lebih fokus pada satu keluarga yang dibinanya. untuk memberi kasih sayang dan nafkahnya.tanpa harus terbagi – bagi. Anak yang berada dalam posisi poligami biasanya kurang perhatian dan dari hal itu biasanya anak tersebut akan melakukan hal yang ia inginkan. Anak itu akan merasa ideal biasa pada saat bersama teman-temannya karena anak tersebut merasa nyaman bila berada dengan teman-temannya.
Nama : Nur Muhamad Iskandar
Kelas : 1KA30
NPM : 15110137
Minggu, 28 November 2010
Perbandingan Seorang Anak dalam Posisi Monogami dan Poligami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar